PERENCANAAN
DAN PENGEMBANGAN KARIER
Pengertian
Karier, Perencanaan Karier dan Pengembangan Karier
Karier adalah
sebuah kata dari bahasa Belanda carriere adalah perkembangan dan kemajuan dalam
pekerjaan seseorang. Ini juga bisa berarti jenjang dalam sebuah pekerjaan
tertentu.
Perencanaan
karir adalah proses menentukan tujuan karir dan jalur untuk mencapai
tujuan tersebut.
Pengembangan
karier adalah suatu rangkaian (urutan) posisi atau jabatan yang ditempati
seseorang selama masa kehidupan tertentu. Pengertian menempatkan posisi/
jabatan seseorang pekerja di lingkungan suatu organisasi, sebagai bagian
rangkaian dari posisi/ jabatan yang ditempati selama masa kehidupannya. Posisi
itu ditempatnya selama kehidupannya, sejak awal memasuki suatu organisasi/
perusahaan, sampai saat berhenti, baik karena pension atau berhenti/
diberhentikan maupun karena meninggal dunia.
Ruang
Lingkup Perencanaan Karier
Ruang
Lingkup Perencanaan Karier
Ruang
lingkup perencanaan karier mencakup hal-hal sebagai berikut :
a. Perencanaan
jenjang jabatan atau pangkat karyawan
Terdapat
piramida kepangkatan yang serasi sesuai dengan prinsip rentang kendali (span of
control) dalam suatu organisasi/perusahaan karena Semakin tinggi pangkat,
semakin terbatas pula jumlah personil yang menduduki kepangkatan
tersebut. Perencanaan jenjang jabatan atau pangkat karyawan perlu
memperhatikan faktor-faktor diantaranya: sifat tugas, beban tugas dan tanggung
jawab yang dipikul pejabat yang bersangkutan.
b. Perencanaan
tujuan-tujuan organisasi/perusahaan.
Tujuan-tujuan
organisasi mulai dari tingkat teratas sampai dengan eselon-eselon dibawahnya,
akan menentukan jalur karir anggota organisasi bersangkutan. Disinilah
kemampuan intelektual maupun kepribadian kepemimpinan akan diuji, untuk dapat
meniti karier tersebut.
Tujuan
organisasi sangat penting dirumuskan agar setiap anggota organisasi mempunyai
tujuan yang jelas terarah. Dari tujuan organisasi akan dapat ditentukan :
1) Besar
kecilnya misi organisasi.
2) Berat
ringannya tugas pekerjaan.
3) Spesifikasi
pekerjaan yang perlu dirumuskan.
4) Jenis
kelompok pekerjaan yang perlu disusun.
5) Kuantitas
dan kualitas personel yang diperlukan.
Jenjang
karier seseorang akan menunjang kepentingan dan atau tujuan-tujuan
organisasi/perusahaan yang telah disiapkan.
Manfaat
perencanaan karier adalah :
1) Mengembangkan
para karyawan yang dapat dipromosikan (potensial).
2) Menurunkan
perputaran karyawan.
3) Mengungkap
potensi kayawan.
4) Mendorong
pertumbuhan.
5) Mengurangi
penimbunan.
6) Memuaskan
kebutuhan karyawan.
7) Membantu
pelaksanaan rencana-rencana kegiatan yang telah disetujui.
Langkah-langkah
Perencanaan Karier
1. Tetapkan
tujuan jangka panjang
Jika
Anda merupakan tipe orang yang ‘mengikuti arus’ atau menjalani sesuatu apa yang
ada saat ini, artinya sekarang harus segera diubah. Anda perlu memiliki
strategi atau perencanaan dalam mengembangkan karir. Salah satunya dengan
menetapkan tujuan jangka panjang. Hal tersebut untuk membantu Anda mempunyai
gambaran mengenai karir Anda nantinya.
2. Tetapkan
tujuan jangka pendek
Anda
juga perlu tetapkan tujuan untuk jangka pendek. Tujuan ini yang harus dapat
dicapai dalam kurun waktu satu hingga tiga tahun ke depan. Tujuan jangka pendek
merupakan dasar-dasar contoh tujuan karir yang Anda ikuti untuk membantu Anda
dalam cara yang kecil.
3. Dibayangkan
Tidak
hanya sekadar dibayangkan, tapi Anda harus bisa membuat tujuan karir tersebut
ke dalam kata-kata.
4. Tercapai
Buat
perencanaan tentang bagaimana Anda harus mencapai tujuan tersebut. Buat perencanaan
dalam langkah-langkah sederhana, baru kemudian lakukan satu-persatu.
5. Percaya
Percayalah
bahwa Anda dapat mencapai tujuan yang sudah ditentukan tersebut. Keyakinan yang
Anda miliki bisa membantu Anda dalam melaksanakan perencanaan karir.
6. Meraihnya
dalam waktu tertentu
Tentukan
waktu atau berapa lama Anda akan melaksanakan perencanaan karir tersebut. Anda
harus mampu menyatakan berapa lama bisa meraih tujuan yang ingin dicapai.
Berbagai
Pertimbangan dalam Perencanaan Karier
Jika
seseorang memangku jabatan cukup singkat akan mengakibatkan :
1) Mereka
belum mengenal dan menghayati pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya.
2) Belum
terselesainya program kerja yang mungkin sudah ditetapkan.
3) Penghayatan
pada jabatan sebelumnya belum mendalam,tetapi sudah menyiapkan diri untuk tugas
baru.
4) Menimbulkan
pertanyaan yang tidakmudah untuk dijawab untuk mengetahui penyebabnya.
Masa
jabatan yang terlalu lama
Masa
jabatan yang terlalu lama juga menimbulkan gejala yang tidak sehat,
akibat-akibatnya antara lain :
1) Adanya
rasa bosan karena kurang bervariasi.
2) Sikap
pasif dan apatis sehingga menurunnya motivasi dan inisiatif dalam bekerja.
3) Kurang
munculnya ide-ide baru/kreatifitas karena kurangnya tantangan yang berarti.
4) Menimbulkan
iklim kerja yang statis
Keinginan
pindah jabatan
Berbagai
penyebab keinginan pindah jabatan antara lain :
1) Seseorang
yang terlalu lama menjebat didaerah terpencil sehingga tidak mudah
mengembangkan diri.
2) Perasaan
kurang tepat pada jabatannya sekarang.
3) Merasa
bahwa jabatan sekarang sekedar batu loncatan untukmeniti karier lebih lanjut.
Informasi dan Konseling pada Perencanaan Karier
1. Informasi karier
Adanya informasi/penjelasan yang lengkap tentang perencanaan karier bagi para anggota organisasi/karyawan memudahkan anggota organisasi untuk mengetahui ketentuan, persyaratan, jenjang/arah karier dalam organisasi. Pemberian informasi karier dapat dilakukan melalui ceramah, pidato pengarahan, surat edaran, lokakarya, seminar, social meeting, dan sebagainya.
2. Konseling karier
Menurut T. Hani Handoko, pembimbing karier perlu menyadari bahwa karier merupakan bagian dari rencana hidup seseorang sehingga rencana karier yang ditetapkan seharusnya adalah bagian integral dari rencana hidupnya. Sehingga perlu adanya bimbingan karier untuk penilaian pribadi dalam suatu organisasi. Penilaian pribadi tersebut meliputi minat, bakat, kemampuan, motivasi, semangat, ketrampilan, dan moral seseorang.
Pengembangan Karier
Pengembangan karier adalah suatu kondisi yang menunjukkan adanya peningkatan status seseorang dalam suatu orgnisasi pada jalur karier yang telah ditetapkan dalam organisasi yang bersangkutan.
Tahap perkembangan karier
Agar tahap perkembangan karier dapat dilakukan secara efektif maka, program karier perlu disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan unik individu dalam berbagai tahap kehidupan dan kariernya.
1. Karier awal
Karir awal/tahap pembentukan, merupakan tahap penekanan pada perhatian untuk memperoleh jaminan terpenuhinya kebutuhan di tahun-tahun awal pekerjaannya. Hambatan-hambatan dalam karier awal (early career):
• Frustasi dan ketidakpuasan disebabkan harapannya tidak sesuai
• Adanya penyedlia yang tidak kompeten
• Intensivitas terhadap aspek politis organisasi
• Kegagalan dalam memantau lingkungan internal dan eksternal
• Mengabaikan kriteria sesungguhnya untuk pengevaluaian kinerja dari karyawan yang baru diangkat/baru memulai berkarier
• Ketegangan antara profesional yang lebih muda dan yang tua serta manajer yang diakibatkan oleh perbedaan pengalaman, kebutuhan dan minat
• Ketidakpastian mengenai batasan loyalitas yang dituntut organisasi.
• Kegelisahan mengenai integritas, komitmen, dan dependensi.
2. Karier pertengahan
Tahap karier pertengahan (middle career) kerap kali meliputi pengalaman baru, seperti penugasan khusus, transfer dan promosi yang lebih tinggi, tawaran dari organisasi lain, kesempatan vasibilitas untuk jenjang organisasi yang lebih tinggi, dan pembentukan nilai seseorang bagi organisasi.
3. Karier akhir
Pemberian pelatihan kepada penerus, pengurangan beban kerja, atau pendelegasian tugas-tugas utama periode karier akhir (late career) adalah agar tetap produktif dan menyiapkan diri untuk pensiun.
Pengembangan Karier Secara Individual dan Organisasional
a) Ada enam kegiatan pengembangan karier secara individual yaitu sebagai berikut :
1. Prestasi kerja
Kegiatan paling penting untuk memajukan karier adalah prestasi kerja yang baik, karena hal ini mendasari semua kegiatan pengembangan karier lainnya kemajuan karier sangat tergantungpada prestasi.
2. Exposure
Kemajuan karier juga ditentukan oleh eksposure. Eksposure berarti menjadi dikenal oleh orang-orang yang memutuskan promosi, transfer dan kesempatan-kesempatan karier lainnya.Tanpa eksposure, karyawan yang berprestasi baik mungkin tidak memperoleh kesempatan untuk mencapai sasaran-sasaran kariernya.Para menejer mendapatkan eksposure terutama melalui prestasi, laporan-laporan tertulis, presentasi lisan, kerja panitia, pelayanan masyarakat, dan bahkan lama jam kerja mereka.
3. Permintaan berhenti
Bila seorang karyawan melihat kesempatan karier yang lebih besar di tempat lain, permintaan berhenti mungkin merupakan suatu cara untuk mencapai sasaran-sasaran karier. Banyak karyawan terutama para menejer professional berpindah-pindah perusahaan sebagai strategi karier mereka.Bila hal itu dilakukan secara efektif, mereka biasanya mendapatkan promosi, kenaikan gaji, dan pengalaman baru.permintaan berhenti untuk melanjutkan karier dan pengelaman baru. permintaan berhenti untuk melanjutkan karier diperusahaan lain sering disebut leveraging. Bagai manapun juga, bila teknik ini terlalu sering digunakn akan merugikan karyawan sendiri.
4. Kesetiaan pada organisasional
Dalam banyak organisasi, orang-orang meletakan kemajuan karier tergantung pada kesetian organisasional. Kesetiaan organisasional rendah pada diri para sarjana baru (yang mempunyai pengharapan tinggi, sehingga sering kecewa dengan perusahaan pertama mereka) dan para professional (yang kesetiaan pertamanya adalah pada profesi mereka). Dedikasi jangka panjang terhadap perusahaan yang sama akan menurunkan tingkat perputaran tenaga kerja.
5. Mentor dan sponsor
Seorang mentor adalah orang yang menawarkan bimbingan karier informal. Karyawan atau mentor dalam banyak perusahaan menyadari bahwa hubungan diantara merka ada dan berguna bagi pengembangan karier. Bila mentor dapat menominasi karyawan untuk kegiatan-kegiatan pengembangan karier, seperti program-program latihan, transfer, atau promosi maka dia sponsor. Seorang sponsor adalah orang dalam organisasi yang dapat menciptakan kesempatan-kesempatan pengembangan karier bagi orang-orang lain. Sering sponsor karyawan adalah atasan langsung.
6. Kesempatan untuk berkembang
Bila karyawan meningkatkan kemampuan, missal melalui program latihan, pengambilan kursus-kursus atau penambahan gelar, maka berarti mereka memanfaatkan kesempatan untuk tumbuh. Hal ini berguna untuk baik bagi departemen personalia dalam pengembangan sumberdaya manusia internal maupun bagi pencapaian rencana karier karyawan.
b) Perngembangan Karier Secara Organisasional
Pengembangan karier seharusnya memang tidak tergantung pada usaha-usaha individual saja, sebab hal itu kadang kala idak sesuai dengan kepentingan organisasi, untuk memungkinkan sinkronnya dengan kepentingan organisasi, maka pihak bagian yang berwenang untuk itu, yakni departemen personalia, dapat mengatur perkembangan karier para karyawan/ anggota organisasi. Misalnya dengan mengadakan program-program latihan, kursus-kursus pengembangan karier dan sebagainya. Dalam hal ini lebih mantap lagi apabila pihak pimpinan organisasi dapat menyetujui dan merestui program-program departemen personalia tersebut. Sehingga dengan demikian pihak menejemen (pimpinan) selalu ”well-informed” mengenai upaya-upaya karier personalia dalam organisasinya. Proses penyusunan jalur karier dalam sebuah organisasi disebut perencanaan karier organisasional.
Manfaat Perencanaan dan Pengembangan Karier
A. Manfaat perencanaan karier dapat dikemukakan sebagai berikut :
1. Mengembangkan karyawan yang dapat dpromosikan. Perencanaan karir dapat membantu suplai karyawan internal terutama karyawan yang potensial.
2. Menurunkan perputaran karyawan (turnover). Perhatian terhadap karir individual dapat meningkatkan loyalitas pada organisasi tempat mereka bekerja.
3. Mengungkap potensi karyawan. Adanya perencanaan karir yang jelas mendorong individu untuk menggali potensi masing-masing untuk mencapai sasaran karir yang diinginkan.
4. Mendorong perubahan. Perencanaan karir yang baik mendorong semangat kerja karyawan dan motivasi kerja dapat dipelihara.
5. Mengurangi penimbunan. Perencanaan karir dapat membantu karyawan yang tidak berkualifikasi untuk maju.
6. Memuaskan kebutuhan karyawan. Perencanaan karir berarti adanya pengakuan dan penghargaan terhadap individu karyawan.
7. Membantu pelaksanaan kegiatan-kegiatan karyawan yang telah disetujui. Perencanaan karier yang efektif dan realistis mendorong para pekerja dapat lebih proaktif dan dapat mengantisipasi setiap masalah dan tantangan secara lebih baik.
B. Manfaat Pengembangan Karir
Pada dasarnya pengembangan karir dapat bermanfaat bagi organisasi maupun karyawan.
• Bagi organisasi, pengembangan karir dapat :
1. Menjamin ketersediaan bakat yang diperlukan
2. Meningkatkan kemampuan organisasi untuk mendapatkan dan mempertahankan karyawan-karyawan yang berkualitas
3. Menjamin agar kelompok-kelompok minoritas dan wanita mempunyai kesempatan yang sama untuk meningkatkan karir.
4. mengurangi frustasi karyawan
5. Mendorong adanya keanekaragaman budaya dalam sebuah organisasi
6. Meningkatkan nama baik organisasi.
• Bagi karyawan, pengembangan karir identik dengan keberhasilan, karena pengembangan karir bermanfaat untuk dapat :
1. Menggunakan potensi seseorang dengan sepenuhnya.
2. Menambah tantangan dalam bekerja
3. Meningkatkan otonomi
4. Meningkatkan tanggung jawab.
0 komentar:
Posting Komentar