PROMOSI DAN PEMINDAHAN
Motivasi yang mendorong
seseorang untuk berpatisispasi aktif dalam suatu organisasi antara lain adalah
kesempatan untuk maju. Sifat dasar manusia pada umumnya ingin menjadi lebih
baik, lebih maju dari posisi yang dipunyai pada saat ini. Karena itulah mereka
pada umumnya menginginkan kemajuan dalam hidupnya. Kesempatan untuk maju di
dalam suatu organisasi dinamakan dengan promosi (penaikan jabatan). Suatu
promosi berarti pula pemindahan dari suatu jabatan ke jabatan yang lain yang
mempunyai status dan tanggung jawab yang lebih tinggi.
Hal ini berarti bahwa
kompensasi (penerimaan upah/gaji dan sebagainya) pada umumnya lebih tinggi bila
dibanding dengan pada jabatan lama. Suatu promosi jabatan pada umumnya
didambakan oleh setiap anggota organisasi. Oleh karena itu suatu program
promosi perlu diadakan,yang mengandung hal-hal berikut :
a. Ke
arah mana suatu jabatan akan maju ?
b. Sampai
dimanakah jenjang akhir suatu jabatan yang dapat dicapai ?
c. Kriteria
apa dan/atau persyaratan yang bagaimana diperlukan untuk promosi jabatan
tersebut ? dan sebagainya.
Untuk itu semua perlulah
kiranya diketahui lebih jauh tentang jalur promosi, dasar-dasar untuk promosi,
kecakapan kerja dan senioritas dan sebagainya, yang relevan dengan maksud dan
tujuan promosi jabatan. Perpindahan seseorang pada jabatan baru dapat juga
terjadi apabila organisasi yang bersangkutan mengalami ekspansi ataupun karena
adanya lowongan yang harus segera diisi. Perwujudan dan prinsip orang yang
tepat pada jabatan yang tepat, baik dengan jalan pemindahan ataupun dengan
jalan lain, bukan saja akan membawa hasil yang baik bagi organisasi, tetapi
juga kepada petugas yang bersangkutan.
Disinilah pentingnya suatu
promosi untuk meningkatkan motivasi seseorang petugas dalam suatu organisasi.
Namun pemberian promosi harus bertitik tolak untuk kepentingan organisasi dan
bukan untuk kepentingan pribadi seseorang petugas. Untuk memperoleh gambaran
yang lebih jelas mengenai pengertian promosi jabatan, berikut dikemukakan
beberapa definisi promosi jabatan menurut beberapa ahli lain :
Flippo yang dikutif oleh H.
Malayu S.P Hasibuan ( 2000 ; 108 ) menyatakan bahwa : “Promosi berarti
perpindahan dari suatu jabatan kejabatan yang lain yang mempunyai status yang
lebih tinggi. Biasanya perpindahann kejabatan yang lebih tinggi ini disertai
dengan peningkatan gaji atau cepat lainnya, walaupun tidak selalu
demikian.”Sedangkan Andrew F. Sikula yang dikutif oleh Malayu S.P Hasibuan (
2004 ; 100 ) sebagai berikut : “Secara teknis promosi adalah suatu perpindahan
didala organisasi dan posisi lainnya yang melibatkan baik peningkatan upah
maupun status.”
Berdasarkan kepada definisi
di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa promosi mempunyai arti yang
penting bagi instansi, sebab dengan promosi berarti kestabilan instansi dan
moral pegawai akan lebih terjamin. Promosi akan selalu diikuti oleh tugas,
tanggung jawab, dan wewenang yang lebih tinggi daripada jabatan yang diduduki
sebelumnya. Seseorang dipromosikan karena dianggap mempunyai prestasi rata-rata
lebih tinggi dari pegawai yang lain meskipun mungkin oleh pimpinan dinilai
prestasi yang ada belum memuaskan.
Adapun syarat-syarat yang
perlu ditetapkan dalam melaksanakan promosi yaitu:
a. Pengalaman
b. Tingkat
pendidikan
c. Loyalitas
d. Kejujuran
e. Tanggung
jawab
f. Kepandaian
bergaul
g. Prestasi
kerja
h. Inisiatif
dan kreatif
Syarat-syarat promosi ini
harus dinyatakan secara tegas. Untuk dapat dipromosikan maka perlu setiap
karyawan memenuhi syarat-syarat yang telah ditetapkan. Syarat-syarat tesebut
hendaknya menjamin kestabilan perusahaan dan mampu meningkatkan moral kerja
dari para karyawannya. Selain itu dengan penetapan syarat-syarat yang tegas dan
jelas, akan dapat mencegah dan meminimalkan kemungkinan timbulnya pilih
kasih di dalam melaksanakan promosi.
Analisa jabatan memberikan
informasi dasar yang diperlukan untuk menggambarkan
jalur promosi dalam suatu organisasi. Biasanya pernyataan” yang berada dalam
pikirin para karyawan / calon karyawan adalah sbb :
1. Menuju
jabatan apa jabatan ini
2. Demi
jabatan apa kita akan dipromosikan ke jabatan ini.
Karena itu perencanaan yang
jelas tentag jalur promosi perlu dilakukan sebab sering kalur promosi tersebut
terbatas pada suatu departeman saja. contoh : seorang pejabat bagian produksi
maksimal hanya bisa naik pangkat sampai direktur produksi.
Berbagai Dasar Promosi
Pedoman yang dijadikan dasar
untuk mempromosikan karyawan adalah:
1. Pengalaman
(senioritas)
Pengalaman yaitu promosi
yang didasarkan pada lamanya pengalaman kerja karyawan. Pertimbangan promosi
adalah pengalaman kerja seseorang, orang yang terlama bekerja pada perusahaan
mendapat prioritas utama dalam tindak promosi.
2. Kecakapan
(ability)
Kecakapan (ability) yaitu
seseorang akan dipromosikan berdasarkan penilaian kecakapan. Pertimbangan
promosi adalah kecakapan, orang yang cakap atau ahli mendapat prioritas pertama
untuk dipromosikan. Kecakapan adalah total dari semua keahlian yang diperlukan
untuk mencapai hasil yang bisa dipertanggungjawabkan.
3. Kombinasi
pengalaman dan kecakapan
Kombinasi pengalaman dan
kecakapan yaitu promosi yang berdasarkan lamanya pengalamandan kecakapan.
Pertimbangan promosi adalah berdasarkan lamanya dinas, ijazah pendididkan
formal yang dimiliki dan hasil ujian golongan. Jika seseorang lulus dalam ujian
dan hasil ujian kenaikan dipromosikan.
Cara ini adalah dasar
promosi yang terbaik dan paling tepat karena mempromosikan orang yang paling
berpengalaman dan terpintar sehingga kelemahan promosi yang hanya
berdasarkan pengalaman/kecakapan saja dapat diatasi.
Kecakapan Kerja Versus Senioritas
Masalah kecakapan kerja dan
senioritas didalam perusahaan sulit untuk diputuskan mengingat baik kecakapan
maupun senioritas masing-masing mempunyai kelebihan dan untuk memilih mana yang
lebih baik. apabila kita kelompokkan kecakapan kerja dan senioritas adalah
sebagai berikut :
1. Kecakapan
kerja:
Dalam kelompok ini perubahan
organisasi, perubahan cara kerja, dan perubahan hubungan kerja, umumnya tidak
sulit diterima dan mudah untuk menyesuaikan diri.
2. Senioritas:
Dalam kelompok ini perubahan
organisasi, perubahan cara kerja, dan perubahan hubungan kerja , umumnya sulit
diterima karena kelompok ini sudah terbiasa dengan cara-cara lama yang biasa
dilakukan sehingga memerlukan pemahaman kembali dan adaptasi dalam menghadapi
perubahan.
Apabila kita hubungkan
dengan rencana promosi akan timbul pertanyaan mana yang lebih prioritas untuk
dipromosi, apabila perusahaan dihadapkan dua pilihan dimana kelompok-kelompok
tersebut sama-sama mempunyai kecakapan, mari berkompromi dengan melihat nilai
plus dari keduanya maka yang akan muncul adalah senioritas.
Untuk lebih jelas dan
terukur perusahaan dapat membuat persyaratan seperti: persyaratan promosi,
pengalaman, pendidikan, kondite, dan masa kerja diperusahaan sehingga terukur
yang mana lebih unggul dan prioritas untuk di promosi. Cara ini lebih ideal
untuk mendapatkan keputusan objektif juga mudah dipertanggung jawabkan, semoga
cara ini dapat mengacu setiap pekerja baik yang sudah senior maupun yang masih
baru untuk eksis dipekerjaannya.
Penurunan (Demotion)
Demosi merupakan suatu
bentuk mutasi vertikal yang berupa penurunan
pangkat/posisi/jabatan/pekerjaan yang secara otomatis dengan
penurunan pendapatan. Suatu demosi biasanya dilakukan karena seorang tenaga
kerja telah melakukan pelanggaran disiplin organisasi yang berat. Demosi adalah
perpindahan karyawan dari suatu jabatan ke jabatan yang lebih rendah
di dalam suatu organisasi, wewenang,
tanggung jawab, pendapatan sertas statusnya semakin rendah.
Demosi adalah penurunan pangkat/jabatan seorang
karyawan yang dilakukan dalam suatu organisasi (Hasibuan, 2001: 114).
Tujuan demosi adalah untuk menghindari kerugian perusahaan, memberikan
jabata/posisi, gaji dan status yang tepat sesuai dengan kemampuan kecakapan
karyawan yang bersangkutan. Demosi ini merupakan hukuman
terhadap karyawan yang tidak mampu mengerjakan tugas-tugasnya pada jabatan
yang dipangkunya hingga jabatannya diturunkan.
Pemindahan
Memindahkan karyawan dari
suatu jabatan ke jabatan lain dalam satu tingkatan organisasi secara horizontal
tanpa adanya peningkatan tanggung jawab, kekuasaan maupun gaji. Dasar pemindahan:
1. Karyawan
yang bersangkutan
2. Kehendak
perusahaan
Pemindahan yang didasarkan
atas keingian pegawai pada umunya hanya merupakan memindahan jabatan yang sama.
Alasan pemindahan tersebut misalnya pegawai tersebut merasa kurang tepat pada
jabatannya atau kurnag bisa kerja sama dengan kawan-kawan sepekerjaan atau
dengan atasan langsungnya.
Pemindahan karena keinginan
perusahaan dapat terjadi karena dua sebab. Sebab pertama adalah untuk menjamin
bahwa kepercayaan pegawai bahwa mereka tidak akan diberhentikan karena
kekurangan kecakapan dan jabatan yang lama. Sebab yang kedua adalah untuk
mengurangi rasa bosan pegawai karena dianggap terlalu lama memegang jabatan
yang sama.
Menurut Manullang,
pemindahan pegawai karena keinginan perusahan dapat terjadi sebagai berikut:
1. Kebutuhan
untuk menyesuaikna sementara misalnya seseorang tidak masuk kerja
2. Mengatasi
keadaan darurat karena fluktuasi volume pekerjaan
3. Kebutuhan
latihan, misalnya rotasi jabatan
4. Kebutuhan
ploeg pekerja.
Rencana Promosi dan Pemindahan
Sebaiknya suatu perusahaan
membuat rencana yang jelas untuk promosi dan pemindahan bagi para karayawannya.
Apabila perusahaan tidak memilikinya maka perusahaan tidak mempunyai acuan
tentang dasar-dasar promosi dan pemindahan sehingga dalam prakteknya sering
terbentuk pada faktor subyektifitas. Oleh karena itu, perusahaan harus
menetapkan dan membuat:
1. Hubungan
horizontal dan vertikal dari masing-masing jabatan
Seorang karyawan yang hendak
dipindahkan atau dipromosikan tidak boleh ditempatkan pada sembarang jabatan.
Karawan tersebut harus ditempatkan ke jabatan yang ada hubungannya dengan
jabatan sebelumnya. Oleh karena itu, sebelum diadakan pemindahan pegawai harus
ditentukan hubungan vertikal maupun horizontal dari masing-masing karyawan.
2. Penulisan
kecakapan pegawai
Apabila hubungan vertikal
dan horizontal telah ditetapkan maka untuk menetukan calon siapa yang akan
dipromosikan atau dipindahkan ke jabatan yang lowong, harus diadakan penilaian
kecakapan pegawai-pegawai tersebut. Dengan penilaian yang diadakan akan
diperoleh keterangan pegawai mana yang pantas dipromosikan dan pegawai mana
yang akan dipindahkan.
3. Ramalan
lowongan dan data pegawai
Berkaitan dengan lowongan
pekerjaan pada suatu perusahaan terdapat dua cara penetapan. Cara yang pertama
adalah dengan terlebih dahulu mendapatkan data trun over pegawai dan kemudian
menetukan proyek-proyek yang diharapkan dibuka. Dengan cara demikian dapat
ditetukan besarnya lowongan yang mungkin dibuka pada waktu yang akan datang.
Misalnya dalam suatu perusahaan terdapat dua ratus lima puluh orang dan trunover
pegawai adalah sepuluh persen. Proyek yang diharapkan dibuka memerlukan
tambahan karyawan sebanyak dua puluh orang, maka berdasarkan keterangan di atas
dapat diketahui bahwa ramalan lowongan berjumlah empat puluh lima orang.
Cara yang kedua, ramalan
lowongan pekerjaan suatu perusahaan ditetapkan dengan membuat skema organisasi
tentang umur pegawai. Pada skema organisasi dipakai jenis warna tertentu untuk
menunjukkan umur dari pejabat. Misalnya pegawai yang berumur di bawah 20 tahun
diberi warna kuning, kelompok pegawai yang berumur antara 20 sampai 30 tahun
diberi warna hijau, pegawai yang berumur antara 30 sampai 45 tahun iberi warna
biru dan pegawai yang berumur 45 tahun atau lebih dikelompokkan dan diberi
warna merah. Dengan demikian dapat ditentukan ramalan lowongan pekerjaan untuk
beberapa waktu yang akan datang.
0 komentar:
Posting Komentar